Ada hal yang menarik hari ini. Ketika Aisyah ingin menyelesaikan bermain legonya dan berganti permainan lain.
"Mama, Aisyah mau main beras-beras"
"Oh iya, udahan main legonya?"
"rapihin yuk!" ucap Aisyah sambil tangannya memasukkan kepingan-kepingan lego ke wadahnya. Alhamdulillah, Aisyah masih ingat dia harus merapikan mainannya jika ingin menyudahi dan berganti permainan yang lain. Saya pun senang melihatnya 😍
Kejadian menarik lainnya adalah ketika malam hari. Aisyah yang sudah mengantuk ingin menyudahi bermain. Tampaknya sudah mengantuk berat, sehingga dia langsung merebahkan badannya di kasur, sementara mainan masih berserakan juga di kasur belum dibereskan.
"Mama, bobo yuuk.. Aisyah mau enen"
"Aisyah udah mau bobo ya? eh tapi mainannya belum diberesin nih.. kita harus beresin dulu"
Aisyah tampak masih tetap dalam posisi rebahan enggan bangkit untuk membereskan mainannya.
Hmmm.. bagaimana ya caranya? Terbesit dalam pikiran saya untuk memberi excuse malam ini. Membiarkan saja Aisyah tidur tanpa membereskan mainan dulu, merasa kasihan sudah mengantuk dan terpikirkan bahwa besok bisa diajarkan lagi. Tapi, ah tidak! ini adalah proses Aisyah. Dia sudah berproses sejauh ini. Jangan sampai karena pemakluman hari ini merusak apa yang sudah diajarkan sebelumnya. Ingat konsistensi.. konsistensi.. !
Kemudian saya pegang tangan Aisyah.
"Yuk Aisyah, kita beresin dulu yuuk.. yuukk..biar kasurnya rapi.. jadi enak deh bobonya.. yuk.. yukk.. yuuk!" saya sampaikan dengan nada seriang mungkin untuk mengajak Aisyah membereskan mainannya. Dan, yes! Aisyah bangkit dan ikut membereskan mainan bersama dengan wajah yang tampak bahagia. Alhamdulillah..
Kejadian hari ini, membuat saya semakin mengerti bahwa 'komunikasi produktif' adalah hal yang penting dan wajib dalam mengajarkan kemandirian anak. Apa yang kita ucapkan, bahasa tubuh dan aura positif yang keluar ketika kita mengajak anak melakukan sesuatu, sangat menentukan bagaimana respon anak.
Dalam melatih kemandirian ini, ada pesan yang ingin kita sampaikan kepada anak. Misalnya dalam kasus Aisyah ini adalah "Aisyah mau dan terbiasa merapikan mainan sendiri setelah bermain". Agar pesan ini bisa diterima dengan baik oleh anak, kemudian diikuti dan dilakukan oleh anak, maka cara kita menyampaikan adalah hal terpenting yang menentukan keberhasilannya.
Baru kemudian tentang konsistensi. Pengulangan aktivitas agar anak terbiasa dan kemandirian yang kita ajarkan melekat pada diri anak. Dan, ternyata tetap ya, dalam prakteknya, konsistensi ini butuh komunikasi produktif juga. Tidak hanya komunikasi produktif pada anak, tapi komunitasi produktif pada diri sendiri.
No comments