Hari ini masih tetap dengan melatih Aisyah untuk makan sendiri, dimana saya mencoba untuk melakukannya di ketiga waktu makan: pagi, siang dan malam. Pertama, saya ingin mengamati kesanggupan Aisyah. Selain sabagai latihan untuk Aisyah, ini juga latihan untuk saya agar terbiasa dan terus bersabar dalam proses ini.
Sarapan pagi. Seperti biasa, strategi yang saya gunakan adalah dengan menawarkan pada Aisyah untuk makan sendiri. Alhamdulillah, cara ini tetap berhasil dan membuat Aisyah dengan senang hati mau memulai makan sendiri. Selain itu, agar lebih semangat makannya, saya ikut makan bersama Aisyah. Alhamdulillah, karena menunya adalah nasi goreng kesukaan Aisyah, Aisyah makan dengan lahap dan fokus duduk makan dengan tenang sampai dia menyelesaikan makannya. Meski tetap tidak sampai habis karena katanya sudah kenyang.
Untuk aktivitas berdoa sebelum dan sesudah makan, saya siasati dengan mengajak Aisyah untuk melanjutkan doa makan yang saya ucapkan. Alhamdulillah, Aisyah mau melanjutkan, meski hanya bagian kata terakhir dari doanya. Tidak apa-apa, yang penting dia tahu bahwa ada aktivitas berdoa yang harus dia lakukan sebelum dan sesudah makan. Bermula dari tahu, kemudian membiasakan, dan semoga akan melekat pada diri Aisyah.
Makan siang kali ini terlewat, karena Aisyah banyak makan camilan. Aisyah sudah tidur siang sebelum dia makan siang. Jadi, langsung ke makan sore/malam. Untuk makan sore ini, tantangan pertama yang dihadapi adalah Aisyah tidak mau makan nasinya. Karena, seperti halnya sarapan, saya ikut makan bersama Aisyah, maka saya mencoba mengatasi ini dengan memberikan contoh langsung melalui kegiatan ketika saya makan.
"Aisyah, lihat, ini mama sendokin nasi. Mama makan nasi lho. Aisyah mau samaan dengan mama ngga?"
Alhamdulillah, karena melihat contohnya langsung, dia lebih mudah mengerti dan mau memakan nasi yang ada di piringnya.
Tantangan yang lain adalah Aisyah tetap masih harus sering diingatkan untuk tetap duduk dengan tenang ketika makan, tanpa berjalan-jalan atau lari-larian. Bahkan kadang sambil mengambil mainan dan bermain ketika makan. Proses ini masih panjang nampaknya. Saya belum menemukan strategi yang pas untuk ini selain dengan terus mengingatkan Aisyah.
Sejauh ini, Aisyah melakukan kegiatan makan sendiri ini tidak terlihat terpaksa atau sambil marah atau menangis. Aisyah tampak biasa saja dan cenderung suka hati dan bahagia melakukannya. Tapi, memang masih perlu banyak yang harus terus dilatih, tentang adab ketika makan ini.
Tapi, tidak apa-apa Aisyah sayang.. ini adalah sebuah proses yang tidak menuntutmu untuk harus berlari untuk mencapainya. Mama akan terus membersamai setiap langkah yang kau usahakan, Nak..
Oh iya, yang kadang saya masih terlupa yaitu mengucapkan terimakasih dan pujian positif setiap dia mampu melewati prosesnya. Maafkan mama ya Nak, yang masih harus terus belajar ini..
Tetap semangat untuk esok!
No comments