Suriris

"Aisyah pengen es krim" kata Aisyah beberapa kali dalam seminggu terakhir ini. Kebetulan di rumah pas ada bahannya, jadilah saya terinspirasi untuk membuat projek membuat es krim bersama Aisyah. Tujuannya selain memenuhi keinginan Aisyah makan es krim, juga agar Aisyah bisa tahu dan belajar tentang proses. Bahwa ada proses yang harus dilalui untuk mendapatkan apa yang diinginkan. 

Perlengkapan dan Bahan yang disiapkan: bubuk es krim merk Haan, es batu, air, hand mixer beserta gelasnya, dan wadah menyimpan adonan es krim.

Pembagian peran:

Ayah : dokumentasi

Mama dan Aisyah : eksekutor project

Alhamdulillah Aisyah antusias ketika diajak membuat es krim. 'es krim, es krim, es krim!' Aisyah ucapkan berkali-kali. Saya beberapa kali menekankan kepada Aisyah kalau kami 'membuat es krim' bukan 'makan es krim' agar dia benar-benar paham. Setelah saya bertanya ulang apa yang akan kami lakukan dan Aisyah menjawab dengan benar yaitu 'membuat es krim', baru kemudian saya mempersiapkan bahan-bahannya. Ya, saya ingin memastikan bahwa Aisyah benar-benar paham apa yang akan kami lakukan, sebagai langkah preventif terjadinya drama 😁

Saya pun menyiapkan bahan. Ketika serbuk es krim dan air dingin siap untuk di mixer, Aisyah terlihat antusias sekali melihatnya. 

"Oke, kita mulai buat ya. Mama mau aduk pakai mixer" Ucap saya sembari mencolokkan kabel mixer dan siap menyalakan mixer. 

Aisyah masih tetap fokus memperhatikan. Ketika mixer dinyalakan. "Hwaaaaa..!" Tangis Aisyah pecah. Aisyah takut dengan suara mixer yang kencang. Ayah kemudian dengan sigap mengendong Aisyah dan bergerak menjauh. Aisyah pun mengamati dari jauh sampai proses mix ini selesai.

Ketika adonan es krim sudah siap, Aisyah kembali mendekat. Aisyah saya ajak untuk ikut memindahkan adonan es krim ke dalam wadah. Aisyah menyendoki  dan mengaduk aduk adonan es krim dengan antusias.

"Aisyah, kita masukkan adonannya ke freezer ya.. ini es krimnya belum jadi. Harus disimpan di freezer dulu biar dingin dan beku" Ucap saya ketika adonan selesai dipindahkan ke wadah. Tapi, Aisyah kembali menangis dan tidak mau adonannya dibawa. 'mau es krim!' katanya. Sepertinya dia mengira bahwa dia sudah bisa menikmati es krimnya, padahal ternyata belum. Aisyah tetap menangis, kemudian minta menyusu dan akhirnya tertidur. Maaf ya Nak, kamu tidur karena menangis. Semoga kamu belajar sesuatu dari yang terjadi yaa sayang..

Setelah makan siang, saya bawakan es krim yang sudah membeku buatan kami. Aisyah senang sekali dan memakan dengan lahap.

"Aisyah senang?" Tanya saya.

"Senang"

"Aisyah suka es krimnya?"

"Suka"

"Alhamdulillah, ini rizki dari Allah Aisyah. Rizki dari siapa?"

"Allah" Jawabnya

"Ayo, kita baca alhamdulillah sama-sama ya..Alhamdu..?"

"yiyah (lillah)" Aisyah belum bisa mengucapkan alhamdulillah dengan lengkap, hihihi.

Lalu, saya juga coba tanya tentang kejadian di pagi tadi.

"Aisyah inget ngga tadi Aisyah nangis, kenapa?"

"Mau es krim"

"Aisyah sedih ya tadi?"

"Iya"

"Iya, tadi es krimnya belum bisa dimakan, harus disimpan dulu di freezer biar dingin beku, kayak ini sekarang"

"Iya"

Alhamdulillah, berhasil juga eksekusi project membuat es krim bersama Aisyah, meski ada kendala yaitu Aisyah takut dengan suara mixer yang keras, sehingga Aisyah terpaksa mengamati proses pembuatan es krimnya dari jauh bersama Ayah.

Dalam project ini alhamdulillah ada beberapa poin pembelajaran yang bisa diambil.

1. Meskipun dengan drama menangis, tapi semoga Aisyah telah belajar tentang sebuah proses dan kesabaran terhadap proses itu. 

2. Belajar mengenal emosi dalam diri yaitu senang dan sedih. Senang ketika bisa menikmati es krim. Sedih ketika belum bisa menikmati es krim segera karena masih harus dibekukan dahulu.

3. Mengenal Allah pemberi rizki. Apa yang bisa dinikmati saat ini adalah rizki dari Allah.

4. Belajar menggunakan kalimat thayyibah Alhamdulillah untuk berterimakasih kepada Allah.

Alhamdulillah menjadi sahabat Aisyah untuk membuat es krim hari ini 🤗🤗

Dan.. prosentase antusiasme hari ini adalah 95%