Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-11. Bermain Playdough Sambil Berhitung 1,2,3
Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-9. Yeay,, Akhirnya Mau Sorting Warna!
Hari ini kebetulan paket susu buat Aisyah sudah sampai. Dan, menyenangkan sekali karena kali ini dapat hadiah mainan edukasi. Mainannya pun mainan stimulasi matematika. Kok pas banget ya? hihihi. Mainannya terdiri dari batang-batang warna warni (merah, kuning, hijau dan biru) dan juga kayu-kayu kecil bertuliskan angka 0-9 dan juga tanda operasi matematika seperti tambah (+), kurang (-), kali (×), bagi (÷) dan sama dengan (=).
Tapi, seperti saya sampaikan di tulisan sebelumnya, di usia Aisyah saat ini, saya belum mengenalkan angka. Masih fokus ke pengenalan matematika konkret. Jadi, hanya menggunakan batang-batangnya saja untuk bermain.
Melihat ada batang-batang yang beraneka warna dengan jumlah yang lumayan banyak (masing-masing warna 12 batang), terpikirlah, sepertinya bisa nih untuk bermain klasifikasi (pengelompokan) warna. Kebetulan sekali, Aisyah belum pernah mau diajak bermain klasifikasi warna. Sudah mencoba diajak bermain klasifikasi warna dengan bola-bola kecil atau waterbeads sebelumnya, belum juga mau. Atau cuma sebentar mengumpulkan satu warna dan selesai. Dan, saya pun tidak memaksakan, jika belum mau, ya tidak apa-apa. Prinsipnya, apa yang dilakukannya saat itu adalah hasil terbaik dari usaha dan keinginannya saat itu. Kali ini, siapa tahu dengan batang-batang ini membuatnya mau mencoba lagi.
Seperti biasa, Aisyah sangat senang dan tertarik sekali, ketika melihat sekotak mainan baru. Dia sibuk bertanya ini mainan apa dan ingin segera dibuka. Ketika melihat isinya batang-batang warna warni, Aisyah terlihat antusias sekali. Mungkin karena warna warni nya atau karena bentuk batangnya, entahlah.
Saya membiarkan Aisyah eksplor batang-batang itu sepuasnya. Kemudian, ketika semua batang keluar dari wadahnya dan sudah tercampur campur, saya baru coba mengenalkan kembali klasifikasi warna.
"Yuk, kita masukan di sini yuk, berdasarkan warnanya. Ini kuning, di sini merah, di sini hijau, di sini biru." sambil saya memasukkan batang-batang itu sesuai warnanya. Aisyah ternyata ingin ikutan. Yes, akhirnya mau juga, pikir saya. Tapi, ternyata dia masukinnya acak, ya, sekadar memasukkan batang-batang itu di kotak-kotaknya saja. hihihi. Tak apa-apa Nak.. good, kamu sudah mencoba.
Baiklah, mungkin dia memang belum mau bermain klasifikasi-klasifikasi. Biarlah, ketika saatnya dia mau, pasti dia akan mencobanya sendiri, pikir saya.
Kemudian, di malam hari, Aisyah ternyata ingin bermain batang-batang ini lagi. Dia mengeluarkan semua batang-batangnya. Lalu dia mengambil batang warna kuning dan memasukkan ke satu bagian kotak, sambil berkata "ini warna kuning". Lalu, dia mengambil batang warna kuning lagi dan memasukkan di tempat yang sama. Setelah semua batang kuning habis dimasukkan semua, Aisyah ganti mengambil batang warna selanjutnya. Aisyah memasukkan warna merah juga sambil berucap "ini warna merah" dan melakukan hal yang sama seperti batang kuning tadi. Lhoo.. lhoo.. Nak, kamu mencoba mengklasifikasi yaa.. MashaaAllah.. Dan yang mengejutkan lagi, Aisyah juga berhasil menyebutkan warnanya. Padahal, sebelumnya warna yang dia hafal cuma kuning. Ya Allah,, Nak.. ini thoo cara kamu belajar. Kamu suka mengamati dulu bagaimana mama melakukan. Kamu jarang sekali mau jika langsung diminta meniru. Kamu butuh waktu untuk kemudian kamu lakukan sendiri dengan caramu. Aaaah.. sungguhh mama berasa menemukan 'harta karun', Nak.. 🤗🤗
Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-10. Masuk ke Lubang Warna Apa Ya?
Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-8. Mengelompokkan Warna, nyatanya?
Tantangan hari ke-8, dan si emak mulai bingung, aktivitas apa lagi yaa.. wkwkwk. Padahal sebenarnya banyak juga pilihan aktivitas yang bisa dilakukan. Iya, karena banyak pilihan itu jadi bingung mau ngapain. wkwkwk.
Kebetulan sekali, sejak kemarin, Aisyah saya kenalkan dengan water beads. Kami memasukkan waterbeads ke dalam air kemudian melihatnya menjadi membesar. Awal mula, saya tertarik mengenalkan ini untuk stimulasi sensorik Aisyah untuk memperkaya pengalaman merasakan aneka bentuk dan tekstur benda. Selain itu Aisyah juga pasti juga suka untuk menyendoki, sehingga motorik halusnya pun ikut terlatih.
Melihat waterbeads ini dengan aneka warna, lalu saya pun ke-ide-an untuk mengajak Aisyah mengambil beads satu persatu dan mengelompokkan sesuai warnanya. Kebetulan sekali, Aisyah masih butuh banyak stimulasi untuk pengenalan warna.
Selama bermain, Aisyah lebih fokus untuk eksplore si beads ini. Mungkin karena teksturnya yang unik kenyal-kenyal seperti jelly jadi Aisyah suka sekali eksplore dengan tangannya. Kadang dipencet-pencetnya hingga pecah. Aisyah juga menyendoki beads dan menuangkannya ke dalam wadah, kemudian di tuang lagi ke wadah lain.
Beberapa kali saya mencoba untuk mengajaknya mengambil beads dengan warna tertentu tapi dia tidak tertarik, wkwkwk. Akhirnya, entah setelah ajakan yang keberapa, Aisyah baru mau mengambil beads dengan warna tertentu, dan itupun hanya warna kuning saja. Iya, kuning, satu warna pertama yang dia hafal. Itu pun juga cuma sebentar. Ketika saya mengajak mengambil warna lain kemudian dikelompokkan dan diletakkan di wadah, Aisyah belum mau melakukannya. Dia, sibuk eksplore dengan caranya sendiri. Baiklah, tidak apa-apa Nak,, lain waktu kita coba lagi ya..
Teruslah berbinar, Nak..
Dengan caramu,,
Dengan keunikanmu,,
Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-7. Memetik Bola dan Menghitungnya
Seseruan belajar matematika kali ini adalah dengan menggunakan bola bola warna warni. Bagaimana cara dan serunya? Yukk,, kita simak!
Pertama, saya menempel double tape di lemari. Kemudian saya mengajak Aisyah untuk menempelkan bola-bola tersebut di sana. Sebagai tambahan tantangan, letak double tape bisa dibuat semakin ke atas. Sehingga, di bagian tersebut anak memasang sambil berjinjit. Aisyah senang sekali menempel-nempel bolanya. Lalu, dimana letak matematikanya? Ketika menempel bola, ajak anak sambil berhitung. Secara tidak langsung anak juga akan belajar, ketika menempel satu bola, kita sebut dengan satu, ketika menempel lagi yang kedua, disebut dengan dua, dst. Kegiatan konkret ini, jika dilakukan terus menerus, anak akan memahami makna satu, dua, tiga, dan seterusnya.
Setelah prosesi menempel, Aisyah kemudian saya ajak untuk melepaskan bola yang sudah menempel. Agar semakin seru, saya memberikan Aisyah keranjang kecil. Jadi, seolah sedang memetik buah, hihihi. Ketika memetik sambil kita memberikan instruksi jumlah yang diambil, misalnya "tolong ambilkan 2 buah ya...". Aisyah baru mengerti sampai bilangan tiga, selebihnya random, wkwkwk. Tidak apa-apa, masih banyak waktu ya Nak, dan memang kita sedang tidak berkompetisi dengan siapa pun.
Kegiatan mengambil bola ini, tidak hanya bisa kita selipkan kegiatan berhitung saja ya. Karena bola-bola ini menempel di double tape, maka anak akan butuh tenaga dan kekuatan tangan untuk menariknya agar terlepas. Lumayan, kegiatan ini baik untuk stimulasi sensorik anak. Lagi-lagi ada bonusnya. hehehe.
Alhamdulillah, di kegiatan stimulasi matematika ini, Aisyah memang masih tahap perkenalan dan konkret. Sehingga stimulasinya pun saya memilih tidak secara langsung, tetapi diselipkan melalui permainan-permainan yang dilakukan setiap hari. Sambil terus dipantau sejauh mana pemahamannya.
Teruslah berbinar ya Nak,,
Dengan caramu,,
Dengan keunikanmu,,
Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-6. Melompat Geometri
Permainan stimulasi Matematika kali ini adalah melompat geometri. Kegiatan ini adalah kegiatan variasi mengenal geometri, agar tidak bosan hanya menggunakan media yang itu-itu saja. Karena sebenarnya, Aisyah pun sudah sering bermain geometri.
Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-5. Menyusun Cup dari besar ke kecil
Hari ini, untuk stimulasi matematika konkret, saya mengajak Aisyah bermain mengurutkan cup dari besar ke kecil. Sebenarnya Aisyah sudah familiar dengan mainan ini, tapi entah kenapa dia selalu kebingungan untuk memilih cup mana yang paling besar.